07 November 2013

Sajak Sapi Di Sudut Negeri


Peluh bercucuran pada wajah petani
Rintik hujan di sore hari, diantara sinar keemasan
Sapi melenguh mulut manusia menganga
Kulihat seorang petani menuntun sepeda mengangkut rumput
Pada sebuah tikungan tanjakan yang licin
Pria berdasi itu menyantap steak di cafe ber-ac
Mengiris daging diatas meja makan yang bersih dan mengkilat
berputar-putar angka
angka nyata angka maya
Bukankah daging itu berasal dari sapi
Bukan dari pabrik pabrik kota,
bukan dari kata - kata
Ia datang dari hari hari yang penuh dengan pergulatan


Sapi melenguh mulut manusia berteriak
Petani bergelut berkubang kesabaran
Kerna Sapi adalah timbunan kerja keras, сіnta dan tanggung jawab
Ketika pak petani mengusap punggungnya sapi tersenyum menunggu dipotong
Persembahan petani untuk manusia mengalir bersama keringat
Berdesir seirama nada nadinya
Lelahnya larut dalam secangkir kopi yang diaduk cinta ibu petani
Pecah bersama canda disamping kandang

Sapi melenguh, dunia mengeluh
sapi melenggang pergi
Meninggalkan bumi yang penuh gengsi
Anak anak berbondong bondong kekota mengejar dirinya sendiri
lahan sempit terjepit kepentingan
dipasar mulut berbau sapi
Di pengadilan berbau sapi
Diistana berbau sapi
disetiap mulut berbau sapi
Pentas politik terlibat sapi didalam taktik

Sapi melenguh rakyat berpeluh
menyaksikan singa berperan sapi diatas podium
berbicara seperti sapi
berdamai dengan sapi
Sementara mereka bicara, sapi kini menjadi api

No comments: