Daging sapi dan hati impor, terutama dari Australia, mengandung residu trenbolon yang bisa menyebabkan penyakit kanker dan gangguan reproduksi.
Temuan itu diperoleh dari penelitian yang dilakukan Staff Pusat Karantina Hewan Badan Karantina Pertanian Kisman Achmad Rasyid untuk memperoleh gelar doktor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, baru-baru ini.
Disertasinya berjudul Kajian Residu Trenbolon pada Daging dan Hati Sapi Impor dan Sapi Bakalan Eks Impor.
"Sampel daging dan hati yang saya teliti ditemukan residu trenbolon. Sampel yang saya pakai adalah daging dan hati sapi yang diimpor langsung melalui Tanjung Priok (daging dan hati beku), serta daging dan hati sapi bakalan eks impor yang digemukkan selama dua sampai lima bulan di feedlotter di Bogor dan Sukabumi (Jawa barat).
Penelitian saya lakukan selama dua bulan dari Januari-Februari 2009," ungkapnya.
Dari penelitian, terdeteksi adanya residu trenbolon pada daging sapi impor sebesar (97,35±67,76) ppt dengan kisaran <25>400 ppt, dengan jumlah 15 sampel (100%). Hati sapi impor sebesar (261,55±63,55) ppt dengan kisaran 43,95 ppt - >400 ppt, jumlah 15 sampel (100%).
Daging sapi bakalan eks impor sebesar (101,85±174,01) ppt dengan kisaran <25>400 ppt, jumlah 15 sampel (100 %).
Deteksi residu trenbolon yang diperoleh secara keseluruhan masih di bawah batas maksimum residu trenbolon pada daging dan hati yang dipersyaratkan oleh Standar Internasional Codex 2006. Tetapi tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.
Sumber: media Indonesia.com25>25>
"Sampel daging dan hati yang saya teliti ditemukan residu trenbolon. Sampel yang saya pakai adalah daging dan hati sapi yang diimpor langsung melalui Tanjung Priok (daging dan hati beku), serta daging dan hati sapi bakalan eks impor yang digemukkan selama dua sampai lima bulan di feedlotter di Bogor dan Sukabumi (Jawa barat).
Penelitian saya lakukan selama dua bulan dari Januari-Februari 2009," ungkapnya.
Dari penelitian, terdeteksi adanya residu trenbolon pada daging sapi impor sebesar (97,35±67,76) ppt dengan kisaran <25>400 ppt, dengan jumlah 15 sampel (100%). Hati sapi impor sebesar (261,55±63,55) ppt dengan kisaran 43,95 ppt - >400 ppt, jumlah 15 sampel (100%).
Daging sapi bakalan eks impor sebesar (101,85±174,01) ppt dengan kisaran <25>400 ppt, jumlah 15 sampel (100 %).
Deteksi residu trenbolon yang diperoleh secara keseluruhan masih di bawah batas maksimum residu trenbolon pada daging dan hati yang dipersyaratkan oleh Standar Internasional Codex 2006. Tetapi tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.
Sumber: media Indonesia.com25>25>
No comments:
Post a Comment