13 February 2011

IRWANDI YUSUF, Dokter Hewan Yang Menjabat Gubernur Aceh 2007-2012


Irwandi Yusuf dan M Nazar dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam oleh Menteri Dalam Negeri Moh Ma’ruf, mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di hadapan 67 anggota DPRD dan seribuan undangan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nanggroe Aceh Darussalam, Kamis 8 Februari 2007.


drh Irwandi Yusuf, MSc pria kelahiran Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam, 2 Agustus 1960, itu terpilih menjadi gubernur Nanggroe Aceh Darusslam tahun dalam Pilkada yang dilaksanakan pada 11 Desember 2006. Ia berpasangan dengan Muhammad Nazar, S Ag dari calon independen (non-partai).



Acara pelantikan itu antara lain dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil, anggota DPR Ferry Mursidan Baldan, Ahmad Farhan Hamid, dan Nasir Djamil, serta Duta Besar Inggris, Kanada, dan Finlandia, Wakil Duta Besar Amerika Serikat dan Perwakilan sejumlah lembaga internasional, seperti World Bank dan Uni Eropa.


Seusai pelantikan, diadakan pesta peusijuk atau tepungtawar yang dihadiri sekitar 5.000 orang di Taman Ratu Safiatudin, Kota Banda Aceh. Acara iru dihadiri para tokoh Gerakan Aceh Merdeka dan Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA) dari berbagai daerah.


Dalam sambutannya, Ma’ruf mengingatkan kepada Irwandi-Nazar untuk memenuhi sumpah yang telah mereka ucapkan, yaitu bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara Republik Indonesia, bertanggung jawab memelihara dan menyelamatkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat.



Siapa Irwandi
Semenjak kecil, Irwandi tertarik dengan ilmu pertanian. Setelah tamat sekolah diniyah, ia melanjut Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree dan kuliah di Faktultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Setelah meraih gelar kedokteran hewan (1987), dia sempat menjadi dosen sejak 1988 untuk jurusan yang sama hingga pensiun begitu resmi dilantik sebagai gubernur. Pada 1993, ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan S-2 pada College of Veterinary Medicine Universitas Negeri Oregon.


Ia juga merintis berdirinya lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional pada 1999-2001 dan pernah bekerja di Palang Merah Internasional. Ia masuk Gerakan Aceh Merdeka atau GAM dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM selama 1998-2001. Rekan sesama dosen sampai terheran-heran dengan langkah pindah haluan 180 derajat itu.


Seorang teman bertanya kepadanya, "Kamu orang pandai, kenapa masuk GAM?" Mendengar pertanyaan itu, ia balik bertanya, "Saya yang kamu bilang pandai saja masuk GAM, kmu tunggu apa lagi?" Akibat sikapnya itu, ia kemudian berurusan dengan aparat keamanan dan ditangkap pada awal 2003. Ia divonis 9 tahun dalam kasus Makar.


Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 melepaskan dirinya dari penjara Keudah, Banda Aceh. Ia melarikan diri ke Finlandia. Banyak orang mengira riwayat hidupnya sudah tamat. Ternyata, ia dipercaya petinggi GAM di Swedia sebagai Koordinator Juru Runding GAM. Saat rapat pertama di Aceh Monitoring Mission hanya dirinya yang hadir mewakili GAM.
"Mungkin karena isi buku Singa Aceh yang begitu melekat di kepala, saya kemudian masuk GAM," kata Irwandi kepada wartawan Tempo pada Desember 2006. Ia yang tak mewakili partai manapun sudah membaca buku itu semenjak berumur tujuh tahun. Cerita tentang kepahlawanan tokoh-tokoh Aceh di masa kerajaan itu seperti menembus waktu dan merasuk dalam dirinya. Inspirasi dari para tokoh Aceh tersebut membuat pilihannya berjuang bersama GAM daripada menjadi dokter hewan.


Gubernur ke-21

Irwandi Yusuf adalah Gubernur ke-21 Aceh. berikut nama-nama Gubernur Aceh sejak 1945: 1. Teuku Nyak Arif 1945 1946; 2. Teuku Daud Syah 1947 1948; 3. Daud Beureuh 1948 1951 Gubernur militer; 4. Danu Broto 1951 1952; 5. Teuku Sulaiman Daud 1952 1953; 6. Abdul Wahab 1953 1955; 7. Abdul Razak 1955 1956; 8. Prof. Dr. Ali Hasyimi 1957 1964; 9. Nyak Adam Kamil 1964 1966; 10. H. Asbi Wahidi 1966 1967;



11. A. Muzakir Walad 1967 1978; 12. A. Madjid Ibrahim 1978 1981; 13. Hadi Thayeb 1981 1986; 14. Prof. Dr. Ibrahim Hassan 1986 1991; 15. Prof. Dr. Ibrahim Hassan 1991 1993; 16. Prof. Dr. Syamsudin Mahmud 1993 21 Juni 2000; 17. Ramli Ridwan 21 Juni 2000 November 2000 Penjabat Gubernur; 18. Abdullah Puteh November 2000 19 Juli 2004 Nanggroe Aceh Darussalam, diberhentikan sementara sejak 26 Desember 2004; 19. Azwar Abubakar 19 Juli 2004 30 Desember 2005 Penjabat Gubernur; mengantikan Abdullah Puteh yang dipenjara 10 tahun karena kasus korupsi; 20. Mustafa Abubakar 30 Desember 2005 sekarang Penjabat Gubernur; 21 Irwadi Yusuf 2007-2012. ►ti/mlp
(sumber : http://vetebrae.blogspot.com)

No comments: