24 October 2013

SUNYI MENJAWAB SEPI

Lihatlah ragaku yang teriris waktu
Satu hari satu luka,
Setiap langkah adalah meninggalkanya
Kini aku disudut ruang hampa
Kuletakkan punggungku di dinding hatimu yang keras
Ingatanku mulai nakal menggelitik hatiku yang selalu menerima sikapmu
Mengusap luka yang baru saja terluka

Darah mengaliri masa selama 21 tahun
Tentang sebuah tanya yang mencari matahari
senja  bersinar lembayung, kemudian kau lempar sebuah jawab
Kata - kata yang berbau rekayasa
Itulah sang takdir yang menjodohkan tanya dengan dusta

Namun ada diam kau suguhkan kepadaku dengan nampan penuh harapan
Sedangkan kesunyian itu membalut lukaku
Diam dan janganlah berbicara dengan senjata
Sepi inilah yang akan memelukku satu abad lagi



Kotabaru, 6 oktober 2013

No comments: